Pelopor Kampoeng Agribisnis SI-KEPIS (Sistem Integrasi Kakao Kelapa Kambing Entog Padi Itik Sapi)
19 Desember 2016
AGROWISATA BATUHIU SIKEPIS
Warino SiKepis bersama Arif Budiman dan Kusmaya.
DARI PETANI - OLEH PETANI - UNTUK PETANI.
Swadaya Petani, Dalam Proses Penataan Destinasi Wisata Baru dilahan 50 Hektar "AGROWISATA BATUHIU SIKEPIS" (SIKEPIS => Sistem Integrasi Kelapa Entog Palawija Ikan Sapi) Kec. Parigi Kab. Pangandaran Kerjasama Serikat Petani Pasundan (SPP) Dengan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA). Mohon Dukungan Semua Pihak.
PEMBERDAYAAN EKONOMI BENING
Kekuasaan dan kejayaan seharusnya bukanlah jalan untuk kenikmatan dan kepuasaan pribadi yang perlu direbut dengan ambisi. Dan bahwa proses panjang perjuangan yang kita lakoni dalam hal apapun belum tentu akan kita pula yang mendapatkan balasannya secara langsung. Pandawa dan Abimanyu mengajarkan hal ini. Tugas, perjuangan dan apapun yang kita jalankan dengan hati bening dan tanpa ambisi seharusnya sudah merupakan hadiah dan keluhuran jika kita benar dalam menyikapinya. Dalam agamapun, kita diajarkan untuk berjuang berusaha dan berdoa. Perkara hasil, bukan lagi domain kita. Bahkan dalam Islam, niat baik saja – belum lagi sampai kepada pelaksanaan niat baik – sudah diganjar dengan satu pahala. Bukti betapa proses itu sendiri sudah merupakan hadiah.
(Bening Pangandaran)
Air Bening
Air bening adalah kebutuhan hampir setiap manusia. Air yang menyehatkan dan menyegarkan. Air yang membawa kedamaian bagi seluruh umat manusia. Air bening adalah pemikiran yang mengandung ketulusan dan keikhlasan untuk membahagiakan sesama. Air bening selayaknya ada pada setiap pemikiran para pemimpin di negeri ini. Saat negeri sedang kemarau kering kerontang dan banyak orang kehausan, para pemimpin yang punya pemikiran air bening sangat dirindukan dan dinantikan. Semoga Alloh SWT selalu memberikan kami pimpinan yang mampu berpikir dan berhati bening. (bening community)
Air bening adalah kebutuhan hampir setiap manusia. Air yang menyehatkan dan menyegarkan. Air yang membawa kedamaian bagi seluruh umat manusia. Air bening adalah pemikiran yang mengandung ketulusan dan keikhlasan untuk membahagiakan sesama. Air bening selayaknya ada pada setiap pemikiran para pemimpin di negeri ini. Saat negeri sedang kemarau kering kerontang dan banyak orang kehausan, para pemimpin yang punya pemikiran air bening sangat dirindukan dan dinantikan. Semoga Alloh SWT selalu memberikan kami pimpinan yang mampu berpikir dan berhati bening. (bening community)
Komunitas Bening adalah Komunitas Dakwah Pemberdayaan Masyarakat dibidang keagamaan, ekonomi, pendidikan, sosial dan kebudayaan, komunitas bening bukan organisasi sayap partai politik manapun, komunitas bening didirikan tahun 2006 di Kabupaten Ciamis. adapun di setiap Provinsi dan di pusat berdirinya jauh sebelum itu.
menjaga ukhuwah, silaturahmi dan harmonisasi dengan seluruh komponen bangsa adalah sebuah kewajiban dalam berbangsa dan bernegara dengan ke-Bhineka Tunggal Ika-an.
aktualisasi dengan program yang aplikatif adalah sebuah keniscayaan untuk kemajuan seluruh anggota komunitas bening kedepan. kata kuncinya adalah sosialisasi dan konsolidasi organisasi, semoga berjalan dengan lancar dan sukses...salam bening.
menjaga ukhuwah, silaturahmi dan harmonisasi dengan seluruh komponen bangsa adalah sebuah kewajiban dalam berbangsa dan bernegara dengan ke-Bhineka Tunggal Ika-an.
aktualisasi dengan program yang aplikatif adalah sebuah keniscayaan untuk kemajuan seluruh anggota komunitas bening kedepan. kata kuncinya adalah sosialisasi dan konsolidasi organisasi, semoga berjalan dengan lancar dan sukses...salam bening.
KAB. PANGANDARAN 100 TAHUN KEDEPAN
Untuk Pangandaran 100 Tahun Kedepan.
ANTARA FILOSOFI & APLIKASI,
ANTARA NASEHAT DAN REALITA.
Hamemayu Hayuning Bawono yang memiliki arti mempercantik alam yang sudah cantik. Hamemayu Hayuning Bawono tidak bisa terwujud begitu saja tanpa adanya Rahayuning Bawono Kapurbo Waskithaning Manungso atau kelestarian alam tidak akan terwujud tanpa adanya kewaspadaan manusia. Kewaspadan yang dimaksud adalah kewaspadaan terhadap degradasi lingkungan yang akan terjadi apabila manusia mulai serakah.
Sehingga dengan adanya falsafah tersebut, diharapkan masyarakat Pangandaran tidak menjadi masyarakat yang serakah dalam mengelola kekayaan alam yang ada. Filosofi diatas dipakai sebagai pedoman kegiatan tentunya mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai. Tujuan tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah keinginan dari para pendahulu agar Pangandaran menjadi sebuah daerah yang maju dalam pembangunan namun senantiasa menjaga lingkungan hidupnya. Pengelolaan lingkungan hidup yang bijaksana sesungguhnya menjadi konsern dari pembangunan yang ada di Pangandaran terbesit dari filosofi-filosofi yang digunakan tersebut. Penggunaan filosofi tersebut menciptakan kekhasan dan keunikan tersendiri bagi pembangunan lingkungan yang ada di Daerah Otonomi Baru Pangandaran.
Salah satu hal nyata yang diterapkan melalui filofosi Hamemayu Hayuning Bawono adalah konsep tata ruang.
Tata ruang dibuat sedemikian rupa dengan menggunakan nilai-nilai kearifan lokal dari falsafah yang dimiliki dengan maksud untuk selalu menjaga dan memanfaatkan kesemuanya dengan baik serta tidak berlebih. Jangan sampai terjadi penataan ruang diatur sedemikian rupa dengan mengadopsi kearifan lokal berubah menjadi penataan ruang yang semena-mena yang lebih mengejar keuntungan ekonomi semata.
Gaung dari Hamemayu Hayuning Bawono dalam era pembangunan Pangandaran dewasa ini semakin tak terdengar. Hamemayu Hayuning Bawono kini hanya sebatas wejangan dari para leluhur tanpa diadopsi betul-betul oleh para pemangku kepentingan dalam menjalankan pembangunan di Pangandaran.
Jika saat ini filosofi Hamemayu Hayuning Bawono dalam pembangunan mulai hilang, dan juga Rahayuning Bawono Kapurbo Waskithaning Manungso kini sudah tidak dihiraukan lagi. Akibatnya tentulah terjadi degradasi lingkungan di wilayah Pangandaran. Pangandaran yang rencana pembangunannya menekankan pada sektor pariwisata, jangan sampai menjadi kurang waspada dalam mengelola sumber daya yang ada. Disektor pariwisata sendiri, demi menopang sarana dan prasarana pariwisata, pembangunan hotel untuk tempat penginapan harus tetap terkendali.
Selain itu, pemenuhan kebutuhan PANGAN bagi wisatawan juga membuat menjamurnya restoran dan tempat-tempat makan.
Akhir-akhir ini muncul dari berbagai kalangan merasa prihatin dan gelisah melihat makin banyaknya hotel-hotel di Pangandaran, telah mengalami kekurangan air yang tidak lain disebabkan oleh banyaknya bangunan-bangunan hotel yang memanfaatkan air tanah, sehingga air tanah yang berada di lingkungan perumahan para warga menjadi habis dan menyebabkan sumur kering. Hal itu jika lama kelamaan dibiarkan maka akan berdampak degradasi sumberdaya air dalam skala yang lebih luas. Hal lain yang semakin membuat Pangandaran menjadi langka sumber daya air tanah Banyaknya Mini Market yang beroperasi di Pangandaran selain menyebabkan kerusakan lingkungan juga merusak tatanan sosial dan ekonomi masyarakat yang selama ini berpegangan kepada nilai-nilai budaya lokal. Pasar-pasar tradisional serta warung-warung kecil milik warga kini kehilangan eksistensinya karena masyarakat lebih memilih mini Market sebagai tempat berbelanja mereka. Pudarnya eksistensi pasar tradisional dan warung-warung kecil membuat pudar pula komunikasi yang terjadi antar masyarakat Pangandaran, nilai-nilai kemasyarakatan yang ada dalam pasar tradisional juga akan menghilang. Proses tawar menawar di pasar tradisional sebagai contohnya, mengandung nilai-nilai budaya yang sangat istimewa dan luhur, melalui tawar-menawar masyarakat saling berkomunikasi dan saling mengenal satu sama lain. Para pembeli yang sudah berlangganan dengan sang penjual juga menciptakan sebuah tali silaturahmi yang unik. Dan lagi pasar tradisional bisa dijadikan sebagai ruang publik dimana hampir sebagian masyarakat dari kalangan manapun dapat bertemu dan berinteraksi. Banyaknya Mini Market juga menyebabkan tingkat konsimerisme masyarakat Pangandaran meningkat yang tidak sesuai dengan kondisi ekonomi masyarakat Pangandaran kebanyakan.
Masalah pembangunan yang lain adalah mulai adanya pembangunan apartemen yang juga akan mengganggu lingkungan. Pembangunan apartemen dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal bagi masyarakat yang Pendatang yang berasal dari luar Pangandaran.
Pembangunan seharusnya tidak hanya dilihat dari aspek keuntungan semata, namun perlu memperhatikan Hamemayu Hayuning Bawono, dimana manusia haruslah mempercantik alam yang sudah cantik. Manusia sebagai khalifah di bumi sudah seharusnya Memayu Hayuning Bawono sebab bumi dan alam ini diciptakan dengan segala keindahan dan manusia hanya diutus untuk menjaga keindahannya bukan justru merusak keindahan yang sudah ada. Budaya dan kearifan lokal yang ada harus tetap dijunjung seberapa pun majunya sebuah peradaban, karena sebuah peradaban terbentuk dari budaya-budaya masyarakatnya. Para leluhur Pangandaran sudah memberikan contoh bagaimana cara yang baik dalam menata wilayah yang didasarkan pada falsafah hidup mereka. Kita saat ini hanya diminta untuk meneruskan apa yang sudah para pendahulu ciptakan. Hendaknya semua pihak baik masyarakat maupun pemerintah mulai sadar jika pembangunan yang ada tidak masih tetap seperti saat ini tanpa didasari oleh waskithaning manungso, maka Pangandaran 100 tahun kedepan akan berubah tanpa ada nilai-nilai luhur masyarakat yang harus senantiasa dijaga.
(Warino KTNA Pangandaran)
Langganan:
Postingan (Atom)