25 Februari 2017

BUKAN LATAH, AGROWISATA KEDUNGWULUH PADAHERANG







MODEL IDEAL AGROWISATA 
Menjaga Bumi, Tugas kita bersama
Motivasi Agritourism adalah untuk menghasilkan pendapatan tambahan bagi petani. Bagaimanapun, Agritourism juga merupakan kesempatan untuk mendidik orang banyak atau masyarakat tentang Pertanian dan Ecosystems. Pemain Kunci didalam Agritourism adalah Petani, pengunjung atau wisatawan, dan pemerintah atau institusi. Peran mereka bersama dengan interaksi mereka adalah penting untuk menuju sukses dalam pengembangan Agritourism.

Keuntungan dari pengembangan Agritourism bagi petani lokal dapat dirinci sebagai berikut :
1. Agrowisata dapat memunculkan peluang bagi Petani lokal untuk meningkatkan pendapatan dan meningkatkan taraf hidup serta kelangsungan operasi mereka;
2. Menjadi sarana yang baik untuk mendidik orang banyak / masyarakat tentang pentingnya Pertanian dan kontribusinya untuk perekoniman secara luas dan meningkatkan mutu hidup;
3. Mengurangi arus urbanisasi ke perkotaan karena masyarakat telah mampu mendapatkan pendapatan yang layak dari usahanya di Desa (Agritourism)
4. Agrowisata dapat menjadi media promosi untuk produk lokal, dan membantu perkembangan regional dalam memasarkan usaha dan menciptakan nilai tambah dan “direct-marking” merangsang kegiatan ekonomi dan memberikan manfaat kepada masyarakat di daerah dimana Agrotourism dikembangkan.

Sedangkan Manfaat Agritourism bagi pengunjung atau wisatawan adalah sebagai berikut:
a) Menjalin hubungan kekeluargaan dengan petani atau masyarakat lokal.
b) Meningkatkan kesehatan dan kesegaran tubuh
c) Beristirahat dan menghilangkan kejenuhan
d) Mendapatkan petualangan yang mengagumkan
e) Mendapatkan makanan yang benar-benar alami (organic food)
f) Mendapatkan suasana yang benar-benar berbeda
g) Biaya yang murah karena agrowisata relatif lebih murah dari wisata yang lainnya.

Pengembangan Agrowisata diharapkan sesuai dengan kapabilitas, tipologi, dan fungsi ekologis lahan sehingga akan berpengaruh langsung terhadap kelestarian sumber daya lahan dan pendapatan Petani serta masyarakat sekitarnya. Kegiatan ini secara tidak langsung akan meningkatkan persepsi positif Petani serta masyarakat sekitarnya akan arti pentingnya pelestarian sumber daya lahan Pertanian. Pengembangan Agrowisata pada gilirannya akan menciptakan lapangan pekerjaan, karena usaha ini dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat pedesaan, sehingga dapat menahan atau mengurangi arus urbanisasi yang semakin meningkat saat ini.

Manfaat yang dapat dipeoleh dari Agrowisata adalah melestarikan sumber daya alam, melestarikan teknologi lokal, dan meningkatkan pendapatan Petani / masyarakat sekitar lokasi wisata.
Agrowisata dapat berkembang dengan baik jika terjadi Tri Mitra dan Tri Karya pembangunan Agrowisata yang meliputi, pemerintah sebagai pembuat aturan, rakyat / Petani sebagai subyek, dan dunia usaha pariwisata sebagai penggerak perekonomian rakyat. 

Pembangunan dan Pengembangan Agrowisata bagi dunia usaha dapat dilakukan oleh ketiga pelaku ekonomi yaitu Badan Usaha Milik Negara / Daerah, Perusahaan Nasional, Koperasi, dan Usaha Perorangan. Ketiga Pelaku ekonomi tersebut harus berdasarkan pola manajemen perusahaan penuh dengan modal yang rasional, sehingga ratio cost benefit dan return on invenstment pat diukur setiap tahun, sedangkan cara atau system pengelolaannya dapat dilakukan secara sendiri atau kerjasama (join venture), bagi hasil (sharing), dan lain-lain dengan prinsip saling menguntungkan.

Adapun tenaga kerja sebagai salah satu kunci keberhasilan pembangunan obyek Agrowisata adalah kemampuan pengelola yang terdiri dari tenaga pembina, pelaksana, dan pemandu wisata. Untuk itu penyediaan tenaga managerial dan pemandu Agrowisata yang progfesional sesuai dengan bidangnya mutlak diperlukan.

Pola pengelolaan Agrowisata yang dikembangkan atau dibangun perlu dilakukan dengan mengikutsertakan masyarakat setempat dalam berbagai kegiatan yang menunjang usaha AgrowisataDengan keikutsertaan masyarakat di dalam pengembangan Agrowisata diharapkan dapat ditumbuhkembangkan interaksi positif dalam bentuk rasa ikut memiliki untuk menjaga eksistensi obyek. Peran serta masyarakat dapat dilakukan melalui :
1. Masyarakat desa yang memiliki lahan di dalam kawasan yang dibangun agar tetap dapat mengolah lahannya sehingga menunjang peningkatan hasil produk Pertanian yang menjadi daya tarik Agrowisata dan di sisi lain akan mendorong rasa memiliki dan tanggungjawab di dalam pengelolaan kawasan secara keseluruhan.
2. Melibatkan masyarakat desa setempat di dalam kegiatan perusahaan secara langsung sebagai tenaga kerja, baik untuk Pertanian maupun untuk pelayanan wisata, pemandu dan lain-lain. Untuk itu pihak pengelola perlu melakukan langkah - langkah dan upaya utnuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kerja khusus yang berasal dari masyarakat.
3. Menyediakan fasilitas dan tempat penjualan hasil Pertanian, Kerajinan dan Cendera mata bagi masyarakat desa di sekitar kawasan, sehingga dapat memperkenalkan khas setempat sekaligus untuk meningkatkan penghasilan. Disamping itu, dapat pula diikutsertakan di dalam penampilan atraksi seni dan budaya setempat untuk disajikan kepada wisatawan.