28 Juli 2017

WIRAUSAHA PENUNJANG KAMPOENG WISATA AGRO CIBADAK PALEDAH
































KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan bukanlah sesuatu yang baru dalam ekonomi. Istilah kewirausahaan telah dilakukan setidaknya sejak 150 tahun yang lalu, dan konsepnya telah ada selama 200 tahun (bygrave, 1987). Wirausaha adalah individu yang memiliki pengendalian tertentu terhadap alat-alat produksi dan menghasilkan lebih banyak dari pada yang dapat dikonsumsinya atau dijual atau ditukarkan agar memperoleh pendapatan (Mcclelland, 1961). Casson (1993), menyatakan bahwa wirausaha (entrepreneur) diungkapkan pertama kali oleh R. Cantilon (1697-1734), seorang ekonom irlandia, keturunan perancis.
Wirausaha merupakan istilah untuk orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan sukses. 
Menurut Meredith (1996), wirausaha adalah individu-individu yang berorientasi kepada tindakan, dan bermotifasi tinggi, serta berani mengambil resiko dalam mengejar tujuannya. 
Dengan demikian, wirausaha memiliki karakteristik percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, mengambil resiko, mandiri, inisiatif, energik dan bekerja keras. Selain itu, kewirausahaan juga memiliki kemampuan untuk memimpin, berjiwa inovatif, kreatif, dan berorientasi masa depan.
Kewirausahaan merupakan hasil dari suatu proses pengaplikasian kreativitas dan inovasi secara sistematis dan disiplin dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan menangkap berbagai peluang di pasar (zimmerer and scarborough, 1996). 

Maka dari itu, kewirausahaan melibatkan strategi focus terhadap ide-ide dan pandangan baru untuk menciptakan produk atau jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan menyelesaikan masalah konsumen.
Peran Wirausaha (entrepreneur) adalah mengawinkan ide-ide kreatif dengan tindakan yang bertujuan dan berstruktur dari dan untuk tujuan bisnis. 

Jadi, entrepreneur yang berhasil dapat diukur dari kemampuannya untuk menyelesaikan proses dari kreativitas, kemudian menghasilkan inovasi, sampai aplikasinya dapat disebarkan dan menerobos pasar (lokal, regional dan dan internasional) dengan tingkat keuntungan tertentu.

INOVASI USAHA AGRIBISNIS
Harus dipahami bahwa saat ini telah terjadi perubahan mendasar dalam memandang pertanian. Jika dahulu pertanian diartikan secara sangat sempit, semata-mata hanya melihat subsistem produksi atau usahataninya saja, maka saat ini pertanian diartikan secara lebih luas, dari hulu, on-farm hingga hilir, yang dikenal dengan sistem dan usaha agribisnis. Jika cara pandang lama telah berimplikasi yang tidak menguntungkan bagi pembangunan pertanian (dan pedesaan) yakni pertanian dan pedesaan hanya sebagai sumber produksi primer yang berasal dari tumbuhan dan hewan tanpa menyadari potensi bisnis yang sangat besar yang berbasis produk-produk primer tersebut, maka cara pandang baru membuka cakrawala potensi sumberdaya alam sebagai jalur pertumbuhan ekonomi yang sejalan dengan proses industrialisasi di sektor pertanian (agroindustrialisasi).

DASA USAHA TANI 
DALAM WIRAUSAHA AGRIBISNIS :
1. Penggunaan Bibit ( Benih ) Unggul.
2. Pengolahan Tanah Yang Baik
3. Pemilihan Pupuk Yang Lengkap & Baik
4. Pengendalian Hama & Penyakit Tanaman.
5. Pengairan Atau Irigasi Yang baik
6. Pasca Panen ( Setelah Panen )
7. Pengolahan & Pemasaran Hasil Panen
8. Diversifikasi Pertanian
9. Mekanisasi Pertanian (ALSINTAN)
10. Permodalan (Bank Pertanian)

(1-5) Panca Usaha Tani => Swasembada
(1-7) Sapta Usaha Tani => Go Internasional
(1-10) Dasa Usaha Tani => Makmur Sejahtera

KURIKULUM SEKOLAH ALAM PETANI NUSANTARA (SAPA)

Kurikulum Sekolah Alam Petani Nusantara

Kurikulum Sekolah Alam Petani Nusantara adalah green education (khas sekolah alam). Kurikulum nasional untuk jenjang SD, SMP dan SMA diramu kembali sehingga pendekatan belajar yang digunakan memungkinkan siswa dapat berkembang potensinya secara lengkap, terbentuk karakter dengan akhlak yang kuat, dan menyadarkan siswa kepada sunnatullah tentang penciptaannya sebagai khalifah di muka bumi.

Jenjang PAUD : Kelompok Bermain (Kober) & TK

Kurikulum jenjang PAUD, yakni Kelompok Bermain (Kober) dan TK diterapkan dengan pola bermain yang islami, menanamkan kebiasaan sederhana untuk dilakukan sehari-hari dengan keutamaan akhlak mulia (seperti senyum, sapa, salam, sopan dan santun, memungut sampah yang terlihat, membuang sampah pada tempatnya, adab di kelas, adab makan dan mensyukuri makanan), mengenalkan siswa kepada Allah dan Rasulullah, mengenalkan siswa untuk cinta kepada lingkungan, olah raga senam dan kegiatan outbound, menanam dan memelihara tanaman, outing melakukan peninjauan belajar di luar sekolah, serta menumbuhkan kemauan berwirausaha dengan kegiatan bazaar Jum'at.  

Kurikulum dirancang untuk selalu mengasah 'kecerdasan majemuk' - Multiple Intelligence (linguistik, kinestetik, musikal, interpersonal, intrapersonal, naturalis, visual-spasial, matematika-logika)

Salah satu tema yang dikembangkan di TK Alam Petani Nusantara adalah Berkebun. Melatih hidup hemat, pantang menyerah, mandiri, sabar, bersyukur, bekerja sama, menghargai orang lain, dan berjiwa entrepreneur.

Guna mendapatkan hasil yang maksimal kecerdasan majemuk siswa diasah dengan metode belajar yang menyenangkan (Fun Learning)

Jenjang SD

Kurikulum jenjang SD merupakan perpaduan kurikulum nasional dengan kurikulum khas Sekolah Alam menggunakan spider-web. Pada setiap jenjang kelas diterapkan tema pembelajaran yang kemudian diikuti dengan penjabaran materi pelajaran lain yang mendukung atau memperkuat pemahaman tema dimaksud (lihat contoh spider-web di bawah). Jenjang SD adalah masa-masa keemasan untuk menanamkan karakter akhlak mulia melalui lebih banyak kebiasaan sederhana sehari-hari (selain 5S, kebiasaan memungut/membuang/memilah sampah, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengenalkan siswa kepada Allah dan Rasulullah melalui kebiasaan melakukan sholat dhuha dan sholat berjamaah, tahsin qur'an dan hafalan ayat (kelas 6 sudah khatam Qur'an dan hafal juz 30), berkebun dan beternak, outbound, outing, bisnis dan ekstra-kurikuler.

Salah satu kurikulum khas sekolah alam adalah Bisnis, dengan tujuan menumbuhkan jiwa entrepreneurship. Seluruh tema, harus menghasilkan produk yang bisa dijual, hari jum’at adalah hari bisnis, dimana anak bisa menjual hasil karyanya kepada warga SAL. Diakhir semester siswa bisa menjual karyanya di acara market day.

Sesuai dengan motto green modern Islamic school, siswa dikenalkan dengan dunia informasi, komunikasi dan teknologi.

Kurikulum khas Sekolah Alam Petani Nusantara yang lain adalahOutbound, sebagai sarana pembentukan karakter (jiwa kepemimpinan, keberanian, kerjasama tim, depat mengambil keputusan, rasa percaya diri, dll.)

Kurikulum nasional dan Kurikulum SAPA diramu dengan metode spider-web. Dengan metode ini siswa akan belajar menyelesaikan masalah secara tuntas dari sudut pandang yang berbeda-beda. Sedangkan metode pengajaran menggunakan active learning dan learning by doing.


Contoh Spider-web yang diterapkan di SD Alam Lampung.
Picture


Kurikulum Jenjang SMP

Kurikulum jenjang SMP adalah meramu kembali Kurikulum nasional dengan standar kompetensi masing-masing pelajaran, kemudian kompetensi pelajaran tersebut di’link’ ke dalam project yang dilaksanakan oleh siswa. Proyek yang diselenggarakan adalah kelompok proyek yang didukung dengan laboratorium hijau (green laboratory) yang dimiliki Sekolah Alam Petani Nusantara (SAPA), yaitu Proyek Pertanian Organik (Bioteknologi), Proyek Budaya, Proyek Teknologi Informasi dan Komunikasi, Proyek Sains, dan Proyek Personal yang digagas sendiri oleh siswa sesuai minat, bakat dan cita-citanya berbisnis.

Kurikulum SMP didesain dengan sistem project semua mata pelajaran diramu mengarah pada project yang sedang berjalan.

Untuk menambah wawasan, gambaran nyata, melatih dan membiasakan siswa dengan project yang sedang berjalan, siswa diwajibkan mengikuti program magang dan atau melakukan kunjungan ilmiah (outing) ke narasumber atau pelaku langsung. Tujuan kegiatan ini adalah membiasakan siswa belajar dari pengalamannya dan melakukan sendiri apa yang dipelajarinya itu.


Sebagai sekolah islam selain pembiasaan dalam beribadah seperti sholat dhuha, sholat dzuhur dan ashar, siswa juga setiap hari dibimbing dalam perbaikan bacaan dan menambah hafalan al-qur’an (tahsin dan tahfidz).



SEKOLAH ALAM PONPES PETANI NUSANTARA (SAPA) CIBADAK PALEDAH
















Visi dan Misi


VISI
Melahirkan generasi pemimpin yang berakhlak mulia dan memiliki ketajaman logika ilmiah yang membuatnya mampu melakukan perubahan dan membawa kemaslahatan bagi bangsa Indonesia khususnya, dan umat manusia pada umumnya.

MISI
  1. Mengubah paraigma pendidikan. Ukuran keberhasilan pendidikan seharusnya pada sejauh mana pendidikan berhasil  mengidentifkasi, mengembangkan dan mengoptimalkan potensi setiap anak.
  2. Melahirkan hasil didik yang berakhlak mulia, dengan karakter kepemimpinan yang kuat serta memiliki ketajaman logika ilmiah dan wawasan keilmuan yang aplikatif.
  3. Memaksimalkan pemanfaatan kekayaan alam sebagai sumber ilmu pengetahuan

Konsep Pendidikan


Pada awalnya Sekolah Alam Petani Nusantara (SAPA) memamg hanya merupakan suatu gagasan pendidikan. Tetapi kemudian dicoba diwujudkan menjadi sebuah model sekolah. Sekolah yang dibuat harus mempunyai dimensi alam sebagai sumber ilmu dan dapat dikelola oleh peserta didik.
Sekolah alam Indonesia tidak menggunakan bangunan gedung yang mewah melainkan saung kelas dari kayu, sehingga biaya untuk gedung lebih murah. Karena pendidikan yang berkualitas tidak ditentukan oleh bangunan fisik gedungnya, melainkan pada kualitas guru, metodologi yang benar dan resource buku yang memadai sebagai gerbang ilmu pengetahuan.
Konsep pendidikan Sekolah Alam Petani Nusantara (SAPA) berdasarkan pada Al-Qur'an dan hadist yang menerangkan bahwa tujuan manusia diciptakan, salah satunya adalah menjadi khalifah di muka bumi. Oleh karena itu Sekolah Alam Petani Nusantara (SAPA) memprioritaskan pada tiga pokok materi dalam konsep pendidikannya, yaitu:
1.    Akhlakul Karimah (sikap hidup)

iiiiiiiiiMetode Utama    : Keteladanan

2.   Falsafah Ilmu Pengetahuan (logika berfikir)

iiiiiiiiMetode Utama  : Active Learning dan diskusi

3.   Latihan Kepemimpinan (Leadership)

iiiiiiiiMetode Utama  : Dynamic group dan Outbound Training

KOBER / PAUD / RA / TK
Konsep KB-TK Sekolah Alam Petani Nusantara (SAPA) terintegrasi dengan konsepSekolah Alam Petani Nusantara (SAPA) yang memiliki tiga pilar pendidikan yaitu : 
1. Akhlak mulia, 
2. Kepemimpinan dan 
3. Logika berpikr ilmiah. 
Konsep ini di KB-TK-RA Sekolah Alam Petani Nusantara (SAPA) diwujudkan dengan model pembelajaran yang berfokus pada anak dan disesuaikan dengan tingkat perkembangannya.
Di KB-TK-RA Sekolah Alam Petani Nusantara (SAPA) tiada hari tanpa bermain. Semua kegiatan didesain agar anak merasa gembira dan bahagia. Sekolah menjadi hal yang menyenangkan dan ditunggu-tunggu. Atmosfir ini sangat kondusif untuk usia mereka yang sedang berada dalam masa keemasan (golden age).
Guru di KB-TK-RA Sekolah Alam Petani Nusantara (SAPA) tidak hanya ibu guru, setiap hari bapak guru juga selalu menemani siswa-siswa bermain dan belajar. Berlari berkejaran, menendang bola, bermain kuda-kudaan, panjat badan dan bergelayutan di lengan bapak guru menjadi aktivitas sehari-hari yang menyenangkan. Sekolah Alam Indonesia  menerapkan konsep ayah bunda dimana selalu ada bapak dan ibu guru di setiap kelas. Pada usia dini, identifikasi gender merupakan salah satu tugas perkembangan. Konsep ayah bunda di sekolah akan membantu anak melewati tahapan ini dengan baik.
Di Sekolah Alam Petani Nusantara (SAPA) alam menjadi bagian siswa sehari-hari. Kelas yang terbuka dengan banyak pepohonan membuat oksigen tersedia untuk dihirup siswa. Oksigen sangat dibutuhan otak sehingga diharapkan informasi selama proses belajar dan mengajar mampu diserap siswa secara optimal.
Selain itu, alam juga menjadi sumber ilmu yang tak terbatas. Alam akan mengenalkan siswa kepada Sang Maha Pencipta dan menjadi penghubung bagi anak untuk mempelajari kehidupan nyata. Alam juga menjadi alat yang efektif dalam menstimulasi seluruh aspek perkembangan anak baik fisik, sosial, bahasa juga kognitif. Seluruh pembelajaran pada anak usia KB-TK-RA berawal dari hal yang kongkrit dan alam menyediakan semua hal tersebut.
Siswa KB-TK-RA Sekolah Alam Petani Nusantara (SAPA) dikenal sangat mandiri. Di sini kemandirian diajarkan dalam seluruh aktivitas sehari-hari di sekolah dan di rumah dengan dukungan dari orang tua. “Bantu mereka agar mampu menolong diri mereka sendiri” menjadi slogan kampanye di KB-TK-RA Sekolah Alam Petani Nusantara (SAPA).  Kemandirian siswa dapat dilihat dari semua level. Siswa KB sudah mampu ke kelas sendiri. Orang tua hanya mengantar hingga gerbang sekolah. Sementara TK A dan TK B memiliki program makan siang bersama setiap hari. Dalam aktivitas ini siswa secara mandiri belajar untuk menghabiskan makanan dan merapikan tempat makannya. Siswa TK B sudah mampu untuk istinja sendiri dan menginap satu malam di sekolah dalam aktivitas Day Camp. Siswa KB-TK-RA Sekolah Alam Petani Nusantara (SAPA) juga sudah sangat mandiri ketika ada aktivitas ke luar sekolah seperti berenang, outing tematik, dll. Mereka hanya ditemani guru dan tidak ada orang tua yang mendampingi.
SD
Sekolah Alam Petani Nusantara (SAPA) merupakan sekolah yang mengedepankan karakter dan akhlak mulia. Ada proses panjang di sana. Mulai dari rangkaian kegiatan/program SD, outbound, outing, OTFA (Out Trekking Fun Adventure),  penelitian, presentasi dan lain-lain. Cita-cita bersama kita adalah menghasilkan lulusan Sekolah Alam Petani Nusantara (SAPA) yang kuat dalam karakter, mengetahui potensi diri dan mampu mengembangkannya. Tampil sebagai pribadi muslim yang berkarakter dan berakhlak mulia.
SLTP
Sekolah Alam Petani Nusantara (SAPA) sebagai institusi pendidikan menghendaki lahirnya generasi pemimpin yang berakhlak mulia dan cerdas. Dalam mencapai cita-citanya, Sekolah Alam Petani Nusantara (SAPA) mengklasifikasikannya ke dalam 3 pilar yaitu akhlak, leadership dan logika berpikir ilmiah. Semua pembelajaran di Sekolah Alam Petani Nusantara (SAPA) mengacu kepada 3 pilar tersebut.
Sekolah Lanjutan (SL-SAPA) memiliki goal besar yang sama, namun dengan target yang lebih spesifik yaitu “mengantarkan anak menuju kedewasaan”. Pilar leadership di level SL ada tujuh tahap, yaitu ketrampilan hidup mengenal diri sendiri, berkomunikasi,  belajar untuk belajar, bernegosiasi, membuat keputusan, bekerja dalam kelompok dan memimpin kelompok.
Penanaman dan pengujian nilai-nilai kepemimpinan pada level SL biasanya dilakukan dalam program SL seperti OTFA (Out Trekking Fun Adventure), outing kelas, magang, live in dan lain-lain, baik dalam aktivitas pembelajaran di kelas maupun aktivitas keseharian di sekolah. Misalnya, pada program OTFA SL ke gunung atau ke pantai, pembekalan yang dilakukan bukan hanya pembekalan fisik, tapi juga penanaman konsep diri yang positif, komunikasi dan bekerja dalam kelompok, memimpin kelompok, negosiasi lintas kelompok, bertanggung jawab atas keputusan yang dibuat. Pembekalan dilakukan dalam bentuk low impact, dinamika kelompok, mendirikan tenda kelompok, merencanakan menu makan saat OTFA hingga latihan memasak menu tersebut.
Dinamika yang terjadi mulai dari pembekalan hingga hari H sangatlah banyak, mulai dari kelompok yang tidak solid, adanya siswa yang mementingkan diri sendiri sehingga dimusuhi anggota kelompoknya, adanya siswa yang terbiasa dilayani dan tidak terbiasa melayani hingga membuat ketua kelompok terpancing emosinya dan lain-lain. Oleh karena itu dibutuhkan guru kelas atau fasilitator OTFA (Out Trekking Fun Adventure) yang dapat mengelola dinamika yang terjadi dan merefleksikannya bersama siswa sehingga dinamika yang dialami siswa menjadi suatu hal yang positif pada akhirnya.
Dalam kegiatan KBM di kelas, penanaman dan pengujian nilai-nilai kepemimpinan juga dilakukan. Metode pembelajaran co-operatif learning yang dilakukan membuat siswa belajar dalam kelompok kecil. Fasilitator kelas akan menawarkan kepada siswa untuk menjadi pemimpin kelompok. Kemudian siswa yang menjadi pemimpin kelompok berhak memilih anggota kelompoknya dan berkoordinasi dengan anggota kelompok untuk melakukan pembagian tugas.
Dinamika yang terjadi pada proses ini biasanya tidak ada siswa yang berinisitatif untuk menjadi pemimpin kelompok, negosiasi yang alot antar sesama pemimpin kelompok dalam menentukan anggota kelompok, adanya siswa yang ditolak untuk menjadi anggota kelompok, dan lain-lain Dengan banyaknya dinamika yang dialami siswa selama proses pembelajaran di SL dan refleksi yang dilakukan bersama fasilitator membuat kemampuan leadership siswa SL secara umum menjadi terasah. Terutama dalam hal memimpin kelompok, bekerja dalam kelompok, berkomunikasi, bernegosiasi. Adapun hal-hal yang masih perlu ditingkatkan mengenai konsep diri yang positif, kemampuan belajar untuk belajar dan keberanian mengambil keputusan yang bertanggung jawab.
Kajian dan diskusi masih terus dilakukan dalam rangka memperbaiki diri, berinovasi untuk menyempurnakan pilar leadership di SL hingga bisa mempertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT  amanah ‘Mengantarkan anak menuju kedewasaan (siap menjadi seorang mukallaf, seorang yang siap memikul beban/amanah).
SLTA
Sekolah Lanjutan Tingkat SMA, Sekolah Alam Petani Nusantara (SAPA) bernama SAPABULESS (Business and Leadership School).
SAPABULESS (Business and Leadership School) adalah bagian dari Sekolah Alam Petani Nusantara tingkat SMA dengan program belajar menggunakan model Proyek atau Project Base Learning.
FILOSOFI 
  • Pendidikan bukan sekedar penjenjangan
  • Pendidikan adalah pemecahan bagi masalah kehidupan
  • Siswa menjalani proses menemukan kapasitas pribadi baik nilai plus maupun kekurangan diri tanpa perlu berhenti berkarya dan memperkuat kapasitas diri para siswa di setiap penggalan waktu hidupnya. Sehingga pendidikan bukanlah sekedar jenjang, melainkan pelajaran pemecahan masalah kehidupan sang murid itu sendiri.
FASILITAS :
MASJID
Masjid     merupakan     jantung     utama     bagi     komunitas  SAI. Alhamdulillah,  pada  hari yang  penuh barokah,  Jumat,  19  september  2014  tepat  pukul  9  pagi  telah  dilaksanakan  prosesi  acara  “Peletakan  Batu  Pertama  pembangunan  Masjid  SAI”.  Acara  dibuka  dengan  muhadoroh  dan  penampilan  adik-adik KBTK yang ciamik dengan menyanyikan lagu “Imanku”. Tak kalah pula  dari  Green  Voices  yang  menyanyikan  lagu  “Kembali  ke  Masjid”.  
Orang  tua  siswa  yang  hadir  pada  hari  itu,  tak  bisa  menyembunyikan  rasa    haru    dan    bahagianya    karena   pembangunan    mesjid   ini    sudah  sangat  dinantikan.  Salah  satu  orang  tua  siswa  menuturkan,  “Subhanallah,  jelas  bahagia  dan  dan  terharu  kalau  melihat  proses  pengumpulan    dananya    karena    banyak    orang    tua    siswa    yang   bersumbangsih  baik  secara  pribadi  maupun  berkelompok.  Banyak  sekali kemudahan-kemudahan yang Allah berikan dari jalan yang tak terduga-duga.  Yang  terakhir  bantuan  dari  Bulan  Sabit  Merah  yang  begitu  cepat,  mudah  dan  nggk  pakai  prosedur  yang  berbelit-belit”.
Rasa  bahagia  pun  diungkapkan  seorang  ibu  yang  lain,  “Iya  senang.  Soalnya  kalau  mau  sholat  di  sekolah,  suka  bingung  mau  cari  tempat  sholatnya”. Ya, semua rindu akan aktivitas kehidupan di masjid, Rindu melihat para pencinta Al qur’an SAI merapatkan barisan memenuhi panggilan mulia  Allah  SWT,  rindu  melihat  para  pendidik  utama  keluarga  (ibu)  yang   haus   akan   ilmu   berkumpul   melingkar   di   mesjid   (kegiatan   mengaji atau majelis-majelis taklim) dan kegiatan-kegiatan keilmuan lainnya.  Ya,  kami  rindu  kembali  ke  masjid. Masjid  milik  kita  sendiri.  Allahu Akbar!
Semoga Masjid yang kini telah beriri ini bisa menumbuhsuburkan    kembali    semangat komunitas    untuk  beribadah  sunah,  seperti  sholat  Dhuha  dan  bertilawah  Al  Qur’an. 
KELAS
KELAS ALAM TERBUKA
Saung begitu istimewa di sekolah alam. Ruang Kelas terbuka itulah bernama saung. Satu rentet Kelas terdiri dari dua saung atas dan bawah. Diikat dengan tangga pandu di bagian tengahnya.
Saung Kelas tersebut terbuat dari kayu tanpa dinding. Ditopang oleh delapan tiang sehingga sangat kokoh berdiri. Bangunan berbentuk panggung dengan lantai yang juga terbuat dari papan kayu yang disusun laki-laki perempuan. Maksudnya agar celah antar papan kayu tertutup dan tidak mencederai siswa yang berada di bawah saung. Menghindari perlengkapan belajar jatuh ke bawahnya.
Di bagian tepi saung dibuatkan pagar 1,5 meter untuk melindungi anak-anak agar tidak terjatuh. Satu keamanan bersama selalu diingatkan agar anak-anak saling mengingatkan satu sama lainnya tetap hati-hati. Tidak duduk di pagar saung.
Saung Kelas berbentuk lesehan. Seluruh alas kaki di simpan di rak sepatu yang terletak di bawah saung. Seluruh warga Kelas baik siswa maupun guru duduk lesehan. Peralatan belajarnya sederhana. Menggunakan meja lipat yang mudah dirubah formasinya.⁠
KOLAM IKAN, KEBUN & TERNAK
Kolam Ikan, Kebun & Ternak merupakan salah satu kegiatan utama bagi siswa Sekolah Alam Indonesia. Kurikulum Kolam Ikan, Kebun & Ternak bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan sederhana kepada siswa tentang pertanian dan peternakan dan juga untuk menumbuhkan kecintaan pada setiap siswa terhadap lingkungan. Kegiatan berkebun sudah dimulai sejak jenjang playgroup sampai sekolah lanjutan yang meliputi kegiatan persiapan tanam hingga pasca panen.
Kebun-ternak adalah bagian penting dalam menyediakan sarana belajar khususnya sekolah alam Indonesia di kantong-kantong agraria. Artinya bahwa kebun-ternak menjadi pembelajaran yang mengasah soft skill dan hard skill.
Ketekunan memelihara dari bibit hingga panen atau dari kecil hingga siap jual. Kesabaran merawat, menunggu pertumbuhan. Bertanggung jawab atas beban menjaganya. Ikhlas bekerja dan tawakal kepada Sang Pencipta, menyerahkan segala hasil kepadaNya.
Memperoleh pengetahuan atas pengalaman memelihara dan merawat hingga panen atau siap jual. Menjadikan pengalaman sebagai guru terbaik.
LAPANG OLAH RAGA
Lapangan di sekolah alam Indonesia mempunyai arti penting. Lapangan sebagai sarana bermain, sarana belajar, dan juga sebagai bagian lansekap sekolah yang tidak bisa diabaikan keberadaannya.
Anak-anak membutuhkan sarana bermain yang luas. Tempat mereka berlari sebagai kegiatan melatih kekuatan otot-ototnya. Membangun strategi dari kelincahan mengejar dan menghindari lawan saat bermain. Fasilitas dasar anak-anak untuk mematangkan kecerdasan majemuk.
Lapangan sebagai sarana belajar bersama guru dan teman-temannya. Melakukan pengamatan habitat lapangan rumput. Tempat berkumpul belajar kepatuhan mendengar petuah-petuah pembinaan moral. Tempat bekerjasama dalam tim permainan.
Lapangan sekaligus bagian lansekap sekolah. Menjaga hijau rumputnya mengundang kenyamanan warganya.
PERPUSTAKAAN
Peranan perpustakaan di lingkungan sekolah sangatlah besar, yaitu membantu proses pendidikan agar berjalan dengan baik. Perpustakaan sekolah menjadi sumber berbagai macam ilmu bagi para siswa dan guru untuk belajar dan mengajar.
Selain itu, perpustakaan juga sebagai sarana untuk membangkitkan minat baca para siswa, mengembangkan daya pikir yang rasional dan kritis. Bahan pustaka yang lengkap, beragam dan menarik sesuai kurikulum sekolah merupakan suatu kebutuhan.
perpustakaan disamping menyediakan buku-buku pengetahuan juga perlu menyediakan buku-buku yang bersifat rekreatif (hiburan) dan bermutu, sehingga dapat digunakan para siswa untuk mengisi waktu senggang, baik oleh siswa maupun oleh guru.
Perpustakaan menyediakan bacaan yang dapat dijadikan sebagai sumber/ obyek penelitian sederhana dalam berbagai bidang studi atau sebagai sumber informasi untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolah.
EVENT
Haflah Al-Qur'an
Gelar Budaya Nusantara 
Expo Pasar Tani