06 Juli 2017

DASA USAHA TANI WARINO SIKEPIS





























DASA USAHA TANI WARINO SIKEPIS
Konsep Pertanian DASA USAHA TANI. 
Selama Ini Petani Sepertiku Hanya Di Kenalkan PANCA USAHA TANI dan SAPTA USAHA TANI, TIDAK pernah mendengar dari manapun dan dari siapapun Gerakan DASA USAHA TANI.
Gagasan DASA USAHA TANI Lahir Dari Kampung, DASA USAHA TANI dilahirkan di Dusun Cibadak Desa Paledah Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran Jawa Barat.
Yang Setuju Dengan DASA USAHA TANI mari bersama kita Gaungkan dan Gerakan Serta Wujudkan Untuk Kemakmuran & Kesejahteraan Petani Indonesia.

PANCA USAHA TANI DALAM PERTANIAN
1. Penggunaan Bibit ( Benih ) Unggul
2. Pengolahan Tanah Yang Baik
3. Pemilihan Pupuk Yang Lengkap dan Baik
4. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman
5. Pengairan Atau Irigasi Yang baik
SAPTA USAHA TANI DALAM PERTANIAN
1. Penggunaan Bibit ( Benih ) Unggul
2. Pengolahan Tanah Yang Baik
3. Pemilihan Pupuk Yang Lengkap dan Baik
4. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman
5. Pengairan Atau Irigasi Yang baik
6. Pasca Panen ( Setelah Panen )
7. Pemasaran Hasil Panen
DASA USAHA TANI DALAM PERTANIAN
1. Penggunaan Bibit ( Benih ) Unggul.
2. Pengolahan Tanah Yang Baik
3. Pemilihan Pupuk Yang Lengkap dan Baik
4. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman.
5. Pengairan Atau Irigasi Yang baik
6. Pasca Panen ( Setelah Panen )
7. Pemasaran Hasil Panen
8. Diversifikasi Pertanian
9. Mekanisasi Pertanian (Alat dan Mesin Pertanian)
10. Permodalan (Bank Pertanian)

DASA USAHA TANI DALAM PERTANIAN

1. Penggunaan Bibit ( Benih ) Unggul.

Pemilihan bibit unggul adalah langkah pertama yang dilakukan oleh para petani pada sapta usaha tani. Bibit unggul adalah jenis bibit yang memiliki sifat-sifat menguntungkan bagi peningkatan produksi pangan. Pemilihan bibit sangat berpengaruh besar pada hasil panen yang akan dihasilkan nantinya. Berikut ini adalah beberap jenis bibit padi yang unggul dan berkualitas :
· IR, dan IR 64
· PB 5, dan PB 8
· Bramo
· Rajalele
· Cisadane
Pemilihan bibit unggul juga sangat menunjang akan hasil padi yang dihasilkan nantinya. Adapun ciri-ciri benih yang baik adalah sebagai berikut :
· Berlabel
· Bermutu tinggi
· VUTW (Varietas unggul tahan wereng)
· Kemampuan berproduksi tinggi.

2. Pengolahan Tanah Yang Baik.

Proses kedua yang dilakukan pada DASA USAHA TANI adalah pengolahan tanah secara baik. Mengolah tanah bertujuan agar tanah yang ditanami dapat menumbuhkan tanaman secara baik dan membuahkan hasil yang berlimpah. Sebagai masyarakat agraris, bangsa Indonesia sejak zaman dahulu telah mengenal cara-cara mengolah tanah agar mendapatkan hasil pertanian untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Beberpa alat sederhana yang dulu digunakan diantaranya : cangkul, garu, garu tangan, bajak, landak, dan lain sebagainya.
Makin maju peradaban manusia, makin canggih pula alat alat-alat dan teknik yang digunakan untuk mengolah lahan pertanian. Pada zaman yang makin maju dewasa ini, pemakaian cangkul dan bajak sebagai alat untuk membalik tanah agar tanah menjadi gembur telah diganti dengan pemakaian traktor. Dengan demikian bercocok tanam di sawah lebih ringan, cepat, mudah dan hasilnya lebih sempurna. Namun, traktor juga mempunyai dampak negatif pada tanah yang dibajak, diantaranya: bajak yang terdapat pada traktor tidak dapat membalik tanah dengan sempurna dan bahan bakar minyak yang digunakan pada traktor dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Dikarenakan hasil panen juga dipengaruhi oleh kondisi tanah maka kita harus memilih tanah yang baik. Berikut ini adalah syarat-syarat tanah yang baik adalah:
a) Memiliki cukup rongga udara, gembur, dan tidak padat.
b) Mengandung banyak unsur organik
c) Banyak mengandung mineral dan unsur hara
d) Mampu menahan air
e) Memiliki kadar asam dan basa tertentu.

3. Pemilihan Pupuk Yang Lengkap dan Baik.

Pemupukan
Memberikan pupuk pada tanaman pada prinsipnya adalah memberikan zat-zat makanan yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman. Secara alamiah, di dalam tanah telah terkandung beberapa unsur hara yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman. Namun masih perlu ditambah untuk mandapatkan jumlah unsur hara yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pemupukan harus dilakukan dengan tepat, baik dalam jumlah pupuk, masa pemupukan maupun jenis pupuknya. Hilangnya unsur hara dalam tanah bukan saja karena diserap oleh tumbuhan, tetapi juga mungkin karena erosi atau pengikisan tanah oleh air. Apabila erosi dibiarkan berlarut-larut, tanah akan menjadi kritis, yaitu tanah tidak lagi mengandung unsur hara sehingga tidak dapat ditanami oleh tumbuhan.
Pupuk dapat digolongkan menjadi beberapa jenis menurut proses terjadinya/cara pembuatanya, menurut asalnya, dan menurut unsur hara yang terdapat/terkandung di dalamnya. Berdasarkan proses terjadinya/proses pembuatannya pupuk dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
· Pupuk Alami
Pupuk alami adalah pupuk yang terbentuk atau proses pembuatannya secara alamiah, yakni dari proses pembusukan yang dilakukan oleh mikroorganisme atau makhluk pengurai(Detrivor) yang menguraikan bangkai, sampah, atau kotoran hewan atau manusia menjadi tanah yang mengandung unsur-unsur hara yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan tanaman. Berikut ini adalah beberapa contoh daripada pupuk alami diantaranya :
· Pupuk kompos: Pupuk kompos adalah pupuk alamiah yang berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang bermacam-macam.
· Pupuk hijau: Pupuk hijau adalah pupuk alamiah yang berasal dari sisa-sisa tumbuhan terutama polong-polongan/kacang- kacangan, daun, batang,dan akar.
· Pupuk kandang: Pupuk kandang adalah pupuk alamiah yang berasl dari sisa-sisa penguraian mikroorganisme.
· Pupuk guano: Pupuk guano adalah pupuk yang berasal dari kotoran burung.
· Pupuk Buatan
Pupuk buatan adalah pupuk yang sengaja dibuat di pabrik-pabrik pupuk dan mengandung zat-zat yang sesuai dengan keperluan pertumbuhan tanaman. Pupuk buatan ini ada yang khusus dibuat untuk pertumbuhan daun, khusus untuk bunga, atau khusus untuk bunga. Pemakaian pupuk buatan sangat praktis dan lebih berdaya guna dibandingkan dengan pupuk alami. Dalam penggunaanya, pupuk buatan dapat diatur seberapa besar zat yang dibutuhkan oleh tanaman. Berikut ini adalah beberapa pupuk yang tergolong sebagai pupuk buatan, diantaranya:
· NPK (Nitrogen Pospor Kalum)
· ZA (Zwafel Zuur Amonia)
· TSP (Triple Super Pospor)
· DSP (Double Super Pospor)
· ESP (Engkel Super Pospor)
Cara Pemberian pupuk yang Tepat
Pemupukan yang baik salah satunya dapat kita lakukan melalui cara pemupukan yang tepat 4 tepat, yaitu:
· Tepat Dosis jumlah pupuk yang diberikan sesuai dengan jumlah pupuk yang dibutuhkan tanaman (tidak boleh terlalu banyak atau terlalu sedikit)
· Tepat Jenis: pupuk yang diberikan sesuai dengan jenis tanaman.
· Tepat Waktu: pupuk yang diberikan sesuai dengan waktu pemberian pupuk bagi tanaman.
· Tepat Tempat: pupuk yang diberikan disesuaikan pada tempat dimana tumbuhan dapat menyerap dengan cepat. Pada tumbuhan padi tempat yang baik adalah di dekat akar.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman.

Proses selanjutnya adalah pemberantasan hama,gulma,dan penyakit. Pada prinsipnya pemberantasaan hama,gulma,dan penyakit bertujuan untuk mencegah tanaman mati karena diserang oleh hama,gulma, atau penyakit tanaman. Serangan hama dan penyakit tanaman akan nmenurunkan tingkat produktifitas tanaman bahkan gagal sama sekali. Maka dari itu proses ini sangat diperhatikan. Berikut ini adalah beberapa hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman
Penyakit
Penyakit tanaman merupakan mikroorganisme yang merugilan dan mengganggu oleh virus, jamur,dan jasad renik lainnya yang perkembangbiakannya cepat. Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit yang menyerng tanaman padi:
· Penyakit blas disebabkan oleh jamur Pyriclaria Oryzae yang menyerang padi gaga pada bagian daun, tangkai malai, maupun pada gabah berupa bercak-bercak.
· Penyakit Helminthosporium menyerang bagian daun dan menimbulkan bercak-bercak merah kecoklatan
Gulma
Gulma adalah organisme pengganggu yang berupa tumbuhan yang berkembangbiaknya cepat. Eceng gondok merupakan salah satu gulma air yang dapat merusak saluran irigasi pada tanaman karena akar eceng gondok dapat menyebabkan pendangkalan aliran air.
Hama
Hama adalah organisme pengganggu yang berupa hewan yang berkembangbiaknya cepat. Contoh hama antara lain adalah wereng, belalang, ulat,dan tikus.Cara pengendalian Hama, Gulma, dan Penyakit pada Tanaman
Pada tahun1998, para petani didaerah Lampung dikejutkan oleh oleh meledaknya populasi belalang kembara yang menyerang tanaman padi. Para petani terpaksa membakar tanaman padi mereka untuk memusnahkan hama tersebut. Hal ini tentu sangat merugikan, baik bagi petani maupun bagi dunia pertanian lainnya.
Kejadian seperti diatas mungkin saja terjadi di daereh lain. Mungkin dengan hama yang sama atau hama yang berbeda, misalnya wereng atau tikus. Bahkan, sangat dimungkinkan panen gagal karena serangan penyakit dan gulma tanaman. Karena itu, hama, penyakit, dan gulma tanaman harus dikendalikan, baik secara biologi, fisis, mekanis, kimiawi,dan radiasi.
a. Pengendalian secara Biologi
Pengendalian secara biologi adalah pengendalian hama dan penyakit dengan menggunakan pemangsa/predator hama atau penyakit tersebut. Misalnya, pengendalian tikus sawah menggunakan ular sawah. Pengendalian hama secara biologi tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Namun, pengendalian hama dengan cara ini juga mempunyai kelemahan yaitu dapat menimbulkan hama baru.
b. Pengendalian secara Fisis
Pengendalian secara fisis adalah pengendalian hama dengan cara dipanaskan atau dibakar. Misalnya, pada padi yang telah dipanen batang padi yang tersisa dibakar. Pengendalian dengan cara ini menimbulkan efek buruk yaitu dengan timbulnya kabut asap hasil dari pembakaran.
c. Pengendalian secara Mekanis
Pengendalian secara mekanis adalah pengendalian hama tanpa menggunakan bahan kimia maupun hewan pemangsa. Pengendalian secara mekanis sampai sekarang masih digunakan oleh para petani pada saat membasmi gulma disawah. Alat-alat yang digunakan diantaranya sabit, sorok, atau cangkul kecil. Namun kelemahannya adalah tidak dapat digunakan untuk lahan yang luas karena akan memakan banyak waktu
d. Pengendalian secara Kimiawi
Pengendalian secara kimiawi adalah pengendalian dengan menggunakan bahan-bahan kimia atau obat-obatan pestisida yang meliputi:
•Herbisida untuk membasmi rumput dan tanaman liar
•Fungisida untuk membasmi jamur
•Algasida untuk membasmi ganggang
•Ovisida untuk membasmi telur suatu hama
•Larvasida untuk membasmi larva
•Insectisida untuk membasmi serangga
•Malakosida untuk membasmi siput
•Rodentisida untuk membasmi hewan pengerat.
Namun, pemakaiannya harus diatur dan dapat meusak lingkungan.
e. Pengendalian secara Radiasi
Pengendalian secara radiasi adalah pengendalian hama dengan zat radio aktif. Namun, hal ini hanya dapat dilakukan terhadap hewan jantan.

5. Pengairan Atau Irigasi Yang baik

Untuk meningkatkan produksi perlu diatur sistem irigasi atau pengairan yang baik karena air merupakan kebutuhan vital bagi tanaman. Selain membantu pertumbuhan tanaman secara langsung, air bagi lahan petanian juga berfungsi membantu mengurangi atau menambah kesamaan tanah. Air membantu pelarutan garam-garam mineral yang sangat diperlukam oleh tumbuhan. Akar tumbuhan menyerap garam-garam mineral dari dalam tanah dalam bentuk larutan. Pemberian air atau pengairan pada tumbuhan padi tidak boleh terlalu banyak maupun terlalu sedikit. Jika air yang diberikan terlalu banyak akan mengakibatkan pupuk atau zat makanan disekitar tanaman akan hilang terbawa oleh air. Sebaliknya, jika terlalu sedikit tumbuhan akan mati karena tidak mendapatkan air.

6. Pasca Panen ( Setelah Panen )

Pascapanen adalah tahap penanganan hasil tanaman pertanian segera setelah pemanenan. Penanganan pascapanen mencakup pengeringan, pendinginan, pembersihan, penyortiran, penyimpanan, dan pengemasan. Karena hasil pertanian yang sudah terpisah dari tumbuhan akan mengalami perubahan secara fisik dan kimiawi dan cenderung menuju proses pembusukan. Penanganan pascapanen menentukan kualitas hasil pertanian secara garis besar, juga menentukan akan dijadikan apa bahan hasil pertanian setelah melewati penanganan pascapanen, apakah akan dimakan segar atau dijadikan bahan makanan lainnya.
Penanganan pascapanen berbeda dengan pengolahan pangan karena tidak mengubah struktur fisik dan susunan kimiawi primer dari hasil pertanian secara signifikan.
Dalam bidang pertanian istilah pasca panen diartikan sebagai berbagai tindakan atau perlakuan yang diberikan pada hasil pertanian setelah panen sampai komoditas berada di tangan konsumen. Istilah tersebut secara keilmuan lebih tepat disebut pasca produksi (postproduction) yang dapat dibagi dalam dua bagian atau tahapan, yaitu pasca panen (postharvest) dan pengolahan (processing). Penanganan pasca panen (postharvest) sering disebut juga sebagai pengolahan primer (primary processing) merupakan istilah yang digunakan untuk semua perlakuan dari mulai panen sampai komoditas dapat dikonsumsi “segar” atau untuk persiapan pengolahan berikutnya. Umumnya perlakuan tersebut tidak mengubah bentuk penampilan atau penampakan, kedalamnya termasuk berbagai aspek dari pemasaran dan distribusi. Pengolahan (secondary processing) merupakan tindakan yang mengubah hasil tanaman ke kondisi lain atau bentuk lain dengan tujuan dapat tahan lebih lama (pengawetan), mencegah perubahan yang tidak dikehendaki atau untuk penggunaan lain. Ke dalamnya termasuk pengolahan pangan dan pengolahan industri.
Penanganan pasca panen bertujuan agar hasil tanaman tersebut dalam kondisi baik dan sesuai/tepat untuk dapat segera dikonsumsi atau untuk bahan baku pengolahan.

7. Pemasaran Hasil Panen.

Langkah-langkah strategi pemasaran yang dapat diaplikasikan adalah :
a) Mengembangkan Strategi dan Rencana Pemasaran Pemasaran dan Nilai Pelanggan;
b) Mengidenti!ikasi Segmen dan "arget Pasar;
c) Mengumpulkan informasi dan Memindai Lingkungan.
Komponen Sistem Informasi Pemasaran Modern;
d) Melaksanakan Riset Pemasaran dan Meramalkan Permintaan;
e) Membangun Nilai, (epuasan, )an %oyalitas Pelanggan;
f) Menganalisis Pasar (onsumen;
g) Membentuk Positioning Merek;
h) Menghadapi Persaingan;
i) Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga;
j) Menentukan Strategi Produk;
j) Merancang dan Mengelola Jasa;

8. Diversifikasi Pertanian.

Diversifikasi Pertanian
Adalah usaha penganekaragaman jenis usaha atau tanaman pertanian untuk menghindari ketergantungan pada salah satu hasil pertanian. Diversifikasi pertanian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
Memperbanyak jenis kegiatan pertanian, misalnya seorang petani selain bertani juga beternak ayam dan beternak ikan.
Memperbanyak jenis tanaman pada suatu lahan, misalnya pada suatu lahan selain ditanam jagung juga ditanam padi ladang.
PERLU DIVERSIFIKASI USAHA TANI
Bagaimanapun, gejolak perubahan iklim akhir-akhir ini sangat berpengaruh terhadap sektor pertanian, terutama terhadap produksi dan produktivitas tanaman, baik itu komoditas tanaman pangan ataupun hortikultura. Petani pun harus menanggung resiko merugi akibat kemerosotan produksi maupun gagal panen.
Menghadapi tantangan gejolak iklim memang tidak mudah. Perlu usaha serius dan juga kreatif untuk menyikapi banyak perubahan yang terjadi di sektor pertanian. Mengurangi ketergantungan pada satu komoditas melalui upaya diversifikasi usaha tani menjadi salah satu cara yang bijak untuk menyelamatkan usaha tani para petani.

9. Mekanisasi Pertanian (Alat dan Mesin Pertanian)

Setiap perubahan usaha tani melalui mekanisasi didasari tujuan tertentu yang membuat perubahan tersebut bisa dimengerti, logis, dan dapat diterima. Diharapkan perubahan suatu sistem akan menghasilkan sesuatu yang menguntungkan dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Secara umum, tujuan mekanisasi pertanian adalah :
a. mengurangi kejerihan kerja dan meningkatkan efisiensi tenaga manusia
b. mengurangi kerusakan produksi pertanian
c. menurunkan ongkos produksi
d. menjamin kenaikan kualitas dan kuantitas produksi
e. meningkatkan taraf hidup petani
f. memungkinkan pertumbuhan ekonomi subsisten (tipe pertanian kebutuhan keluarga) menjadi tipe pertanian komersil (comercial farming)
Tujuan tersebut di atas dapat dicapai apabila penggunaan dan pemilihan alat mesin pertanian tepat dan benar, tetapi apabila pemilihan dan penggunaannya tidak tepat hal sebaliknya yang akan terjadi (Rizaldi, 2006).

10. Permodalan (Bank Pertanian)

seiring disahkannya Rancangan Undang- undang (RUU) Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (P3). Ada banyak hal positif yang diharapkan mampu mendukung era pemberdayaan petani di masa depan. Salah satunya adalah kewajiban pemerintah terkait pembiayaan perlindungan dan pemberdayaan petani melalui pendirian bank bagi petani maupun lembaga pembiayaan petani. Pembentukan bank petani tersebut ditujukan bagi pelaksanaan kegiatan penyaluran kredit bagi petani dengan persyaratan sederhana dan prosedur cepat.
Yang dimaksud dengan persyaratan sederhana adalah penjaminan agunan oleh pemerintah atau penyaluran kredit tanpa agunan. Ke depannya, selain melaksanakan penyaluran kredit, bank petani juga menyalurkan kredit bersubsidi dan/atau pembiayaan kepada petani melalui lembaga keuangan pertanian bukan bank dan/atau jejaring lembaga keuangan mikro agrobisnis. Ide dan wacana pendirian bank petani di Indoensia sebetulnya isu lama yang belum terealisasikan hingga kini.
kalo di malaysia ada AgroBank (klik : agrobank.com)
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bank pertanian adalah bank atau lembaga keuangan yang mengkhususkan diri untuk memberikan pinjaman bagi petani dan nelayan. Bank pertanian dapat dimiliki oleh negara maupun dikelola oleh swasta.
Dalam sejarah, sistem perekonomian syariah mengkhususkan untuk memberikan pinjaman kepada petani, dan petani boleh membayarnya dengan hasil pertanian yang dipanennya. Sistem ini dikemukakan kembali oleh Syafi'i Antonio pada tahun 1999 untuk diimplementasikan di Indonesia.

(Warino SiKepis)

Pangandaran, 07 - 07 - 2017