Indonesia sebagai salah satu negara dengan lahan pertanian terbesar di dunia menyimpan potensi besar yang kemudian dikembangkan dalam wujud agribisnis. Peluang dan potensi besar dari pertanian ini tentunya harus dimanfaatkan dimaksimalkan dengan baik oleh para pelakunya. Tidak hanya para petani sebagai garda terdepan agribisnis ini, namun pengembangan potensi ini juga harus didukung juga oleh para pemangku kebijakan yaitu pemerintah.
Dalam memaksimalkan potensi agribisnis ini sendiri dibutuhkan sebuah strategi yang tepat dan efektif dalam pemasarannya.
Dan berikut ini beberapa strategi pemasaran agribisnis pertanian yang bisa dijalankan.
1. Jadikan Agribisnis Sebagai Konsep industri yang Komprehensif
Strategi pertama untuk pemasaran agribisnis pertanian adalah dengan menjadikan agribisnis sebagai konsep industri yang komprehensif (menyeluruh). Di Indonesia bisnis pertanian (agribisnis) memang belum maksimal karena berjalan sendiri-sendiri (tidak menyeluruh). Sebagai contoh belum menyeluruhnya konsep industri agribisnis adalah industri pengolahan (Agroindustri) yang dimana bahan bakunya masih didatangkan dari luar negeri (impor).
Untuk kasus yang satu ini ada lagi hal yang kurang menyenangkan yaitu adanya peningkatan produksi pertanian yang tidak diikuti oleh perkembangan industri pengolahan yang berbasis sumberdaya domestik/lokal, sehingga diperlukan pengembangan Agribisnis Vertikal.
2. Bangun Keunggulan Agar Bisa Bersaing
Dalam menjalankan strategi yang satu ini, para pelaku bisa menjalankannya dengan cara:
- Membangun sistem agribisnis yang akan digerakkan oleh kekuatan inovasi
- Mengembangkan subsistem hulu dengan cara pembibitan, agro-otomotif, agro-kimia dan juga dengan mengembangkan subsistem hilir dengan mendalami industri pengolahan dan juga membangun jaringan pemasaran secara internasional.
3. Menjadikan Agroindustri sebagai Sektor Utama
Berikutnya, jalankan strategi pemasaran ini dengan mengaitkan agribisnis dengan agroindustri sebagai sektor utama. Agroindustri memang akan menjadi industri yang berkaitan langsung dan tak langsung secara ekonomi dengan komoditas pertanian.
Maka dari itu wujudkan hal ini dengan konsep yang mencakup hubungan komoditas pertanian sebagai bahan baku (input) untuk agroindustri atau dengan menjalankan kegiatan pemasaran dan perdagangan produk akhir agroindustri.
4. Membangun Sistem Agribisnis melalui Industri Perbenihan
Agribisnis memang tak akan bisa dilepaskan dengan industri perbenihan. Bahkan bisa dikatakan bahwa perbenihan merupakan mata rantai terpenting dalam keseluruhan pembentukan atribut produk agribisnis.
Untuk menjalankan strategi yang satu ini maka beberapa atribut dasar dari produk agribisnis berikut ini haruslah diperhatikan dengan seksama. Atribut dasar dari produk agribisnis ini adalah seperti atribut nilai (ukuran, penampakan, rasa, aroma dan sebagainya), atribut nutrisi (kandungan zat-zat nutrisi) dan serta atribut keamanan dari produk bahan pangan.
5. Buat Industri Pupuk Mendukung Penuh Pengembangan Agribisnis
Selain pembenihan, kegiatan agribisnis juga harus didukung penuh oleh industri pupuk. Sayangnya industri pupuk di Indonesia masih saja terpusat pada satu perusahaan pupuk pemerintah. Padahal untuk mampu mengembangkan agribisnis ini diperlukan sistem networking yang baik secara vertikal (dari hulu ke hilir) maupun horizontal (sesama perusahaan pupuk). Dan salah satu cara untuk bisa mewujudkan hal ini adakah dengan cara penghapusan penggabungan perusahaan pupuk menjadi satu.
6. Jalankan Reposisi Koperasi Agribisnis
Koperasi yang merupakan organisasi bisnis yang dijalankan oleh sekelompok orang untuk mencapai kepentingan bersama memang sangat diperlukan oleh pengembangan agribisnis. Maka dari itu kegiatan agribisnis yang masih menjalankan aktivitasnya sendiri-sendiri perlu mereformasi diri agar lebih fokus pada perwujudan koperasi pertanian atau koperasi agribisnis dengan pelayanan usaha dari hulu sampai ke hilir.
7. Kembangkan Sistem Informasi Agribisnis
Untuk mewujudkan pemasaran agribisnis pertanian yang efektif perlu juga dikembangkan sistem informasi Agribisnis yang mumpuni.
Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengambangkan sistem informasi agribisnis adalah distribusi, informasi proses, informasi produksi dan informasi pengolahan serta informasi pasar.
8. Membumikan Pembangunan Sistem Agribisnis dalam Otonomi Daerah
Dalam konsep otonomi daerah yang mencanangkan pembangunan Ekonomi Desentralistis-Bottom-up, maka agribisnis harus bisa dan mampu mengandalkan industri berbasis sumberdaya lokal disetiap daerah. Dengan melakukan hal ini maka agribisnis yang ada akan mampu mendorong pembangunan ekonomi nasional.
9. Ciptakan Dukungan Perbankan di Daerah
Kegiatan agribisnis memang membutuhkan pembiayaan dari pihak yang bisa melakukannya, dalam hal ini adalah bank. Maka dari itu untuk mewujudkan pemasaran agribisnis yang baik di daerah maka diperlukan dukungan peranan perbankan sebagai lembaga pembiayaan. Perbankan memang sangat penting untuk menentukan maju mundurnya agribisnis daerah. Sayangnya sampai saat ini alokasi kredit perbankan pada agribisnis daerah ini sangatlah kecil, khususnya pada on farm agribisnis.
10. Pengembangan Strategi Pemasaran
Saat Anda menjalankan pemasaran agribisnis saat ini maka jangan lupa untuk terus mengembangkan atau menumbuhkannya. Mengapa hal ini harus dilakukan? Sebab di masa depan atau di suatu waktu perilaku konsumen tidak akan tetap seperti saat ini. Namun tentunya akan ada perubahan karena faktor keadaan pasar yang heterogen, tren dan hal lainnya.
Maka dari itu mulai saat ini Anda harus sudah mulai mengembangkan strategi pemasaran dengan cara mengubah paradigma konsep pemasaran lama menjadi konsep menjual apa yang diinginkan oleh konsumen.
11. Manfaatkan Teknologi dan Tingkatkan Kualitas SDM
Ya, keberadaan teknologi yang tiap hari makin pesat membuat Anda para penggerak agribisnis tak boleh berdiam diri saja. Anda harus ikut aktif memanfaatkan teknologi dalam mendukung pemasaran agribisnis Anda.
Caranya, Anda bisa menerapkan strategi marketing melalui media sosial, website atau juga via instant messaging yang kini digandrungi masyarakat.
Selain menerapkan teknologi, jangan lupa juga untuk melakukan pembagunan dibidang Sumberdaya Manusia (SDM) dengan meningkatkan kualitas dan kemampuannya.
12. Kembangkan Pusat Pertumbuhan Sektor Agribisnis
Jangan lupakan juga untuk melakukan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan sektor agribisnis. Lakukan strategi ini dengan mendasarkan pada potensi perkembangan, kawasan kerjasama ekonomi dan juga peta perkembangan komoditas agribisnis.
13. Kembangkan Infrastruktur Agribisnis
Semakin baik infrastruktur dalam aktivitas agribisnis maka semakin baik pula pemasarannya. Maka dari itu para pelaku agribisnis harus bisa menciptakan pengembangan infrastruktur seperti jaringan jalan dan transportasi (laut, darat, sungai dan udara), pelabuhan domestik, pelabuhan ekspor, jaringan listrik, air dan lain-lain.
14. Menerapkan Kebijaksanaan Terpadu Pengembangan
Terakhir, strategi untuk mewujudkan pemasaran agribisnis pertanian yang baik adalah dengan menerapkan beberapa kebijaksanaan terpadu pengembangan yang terdiri dari hal-hal berikut ini, yaitu :
- Jalankan kebijaksanaan pengembangan produksi dan produktivitas di tingkat perusahaan.
- Untuk pengembangan seluruh aktivitas usaha sejenis, terapkan juga kebijaksanaan tingkat sektoral.
- Ciptakan keterkaitan yang mengatur beberapa sektor agribisnis dengan sebuah kebijaksanaan pada tingkat sistem agribisnis.
- Terakhir, buat dan jalankan kebijaksanaan ekonomi makro dalam industri agribisnis yang mampu mengatur seluruh bentuk kegiatan perekonomian agribisnis langsung maupun tidak langsung.
Demikianlah penjelasan mengenai strategi pemasaran dan pengembangan agribisnis pertanian dimana setiap poin yang ada harus benar-benar dijalankan dengan baik dan efektif. Tidak lupa juga untuk mensukseskan strategi ini semua pihak yang terlibat dalam industri agribisnis, dari pihak petani hingga pembuat kebijakan agribisnis (pemerintah) harus bersama-sama berjuang dan bergerak mewujudkannya.