REGENERASI PETANI Melalui AGRI SITRIPER
AGRI SITRIPER : Sistem Integrasi Pertanian, Peternakan & Perikanan.
Konsep Pertanian "AgriSitriper" mengajarkan petani menanam Sayuran, Berternak, dan Membudidaya Ikan dalam lahan Pekarangan atau lahan lain yang tidak terlalu luas, menggunakan prinsip cepat dan terpadu, serta pemanfaatan bakteri untuk penyubur tanah.
Jadikan Pemuda Tani sibuk oleh kegiatan pertanian dan jangan biarkan hanya jadi penonton saja. Inilah akar persoalannya karena jika mereka tidak ada pekerjaan maka sangat rawan jadi Pemuda Pengangguran.
Konsep "AgriSitriper" ini dapat diterapkan hanya dengan modal Rp Rp. 1.000.000,-, dan luas lahan berukuran 10 x 10 meter untuk menanam Sayuran, Kandang Ternak, dilengkapi Kolam Terpal.
Dengan teknik dan Standar Operasi Prosedur tertentu maka dalam 40 hari sudah bisa panen untuk sayuran, dan dua bulan sekali untuk ikannya, enam bulan sekali untuk ternaknya.
Untuk hewan ternak, seperti ayam, kambing, dan lainnya akan dipelihara secara terus menerus untuk diternakkan sebagai ketahanan pangan keluarga, dan diambil kotorannya untuk menyuburkan tanah sebagai Pupuk Tanaman.
Untuk menjaga konsep ini tetap berlangsung secara terus menerus sehingga sampai pada tujuan mensejahterakan Pemuda Tani perlu dibentuk Badan Usaha Milik Petani (BUMP) kerjasama Dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang dikelola oleh desa bekerja sama dengan warga.
Konsep "AgriSitriper" ini sangat cocok sekali dengan program dana desa yang memberikan bantuan per desa pada setiap tahunnya. Pembuatan petak lahan "AgriSitriper" bagi warga dapat menggunakan dana ini, dari pada sekadar membangun pintu gerbang Desa.
Dengan adanya penggunaan dana yang produktif ini maka akan membuat warga menjadi mandiri karena mampu memenuhi kebutuhan dari kebun sendiri.
Pemerintah juga dapat menggandeng bahkan "memaksa" Dinas Instansi untuk membeli hasil pertanian cepat petani itu jika berlebih, semisal beras atau sayur bisa didistribusikan ke Pegawai Dinas Instansi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar